Kemudian, konsumsi daging olahan seperti bacon, sosis, dan ham juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Kandungan bahan kimia seperti nitrat dan nitrit dalam daging olahan dapat berkontribusi terhadap terjadinya kanker usus dan kanker lambung.
Selain itu, makanan yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol, seperti makanan cepat saji dan makanan olahan yang mengandung minyak nabati trans, dapat meningkatkan risiko terkena kanker, terutama kanker prostat dan kanker pankreas.
Makanan yang tinggi garam juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker, terutama kanker lambung. Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan lambung dan meningkatkan risiko terjadinya peradangan yang dapat memicu perkembangan sel kanker.
Selain itu, konsumsi makanan yang tinggi kadar asam lemak omega-6, seperti minyak sayur, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Asam lemak omega-6 dapat memicu peradangan dalam tubuh yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus dan kanker payudara.
Makanan yang mengandung bahan pengawet dan pewarna buatan juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Bahan kimia tambahan ini dapat menghasilkan senyawa karsinogenik yang dapat merusak DNA dan menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, konsumsi alkohol secara berlebihan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena kanker, terutama kanker mulut, tenggorokan, dan hati. Alkohol dapat mengubah metabolisme dalam tubuh dan merusak DNA, meningkatkan risiko terjadinya mutasi sel kanker.
Makanan yang mengandung bahan tambahan seperti MSG (monosodium glutamat) juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker. MSG dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh dan merusak DNA, meningkatkan risiko terjadinya mutasi sel kanker.
Selain itu, konsumsi makanan yang terkontaminasi oleh pestisida dan herbisida juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Bahan kimia ini dapat mengganggu sistem hormonal dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan DNA, meningkatkan risiko terjadinya kanker.
Terakhir, makanan yang terkontaminasi oleh bakteri dan virus tertentu juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Contohnya, infeksi virus Hepatitis B dan C dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati, sedangkan infeksi bakteri Helicobacter pylori dapat meningkatkan risiko terkena kanker lambung.